Manajemen Aset dan Penerapannya dalam Aset Pariwisata

Halo teman-teman! 

Perkenalkan saya Nazhifa Azni Nurmaitsa. Saat ini saya tengah menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Bandung Jurusan Administrasi Niaga Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Aset Semester 1 kelas 1B-MAS. Di blog ini, saya akan sedikit membahas materi mengenai Manajemen Aset, mulai dari pengertian, tujuan, siklus, hingga beberapa contoh aset.

Semoga blog ini dapat bermanfaat dan langsung saja kita ke materinya. 

Definisi Manajemen

Menurut KBBI, Manajemen dapat diartikan:

1.    Penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran

2.    Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi

Menurut Robbins & Coulter (2021),

Managements involves coordinating and overseeing the work activities of others so their activities are completed efficiently and effectively. Dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan: Manajemen melibatkan koordinasi dan pengawasan kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan mereka diselesaikan secara efisien dan efektif. 

Menurut Hasibuan (2005) dalam sebuah Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 

Sedangkan menurut Kinicki & Williams (2020), management is defined as (1) the pursuit of organizational goals efficiently and effectively by (2) integrating the work of people through (3) planning, organizing, leading, and controlling the organizational resources. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan: manajemen didefinisikan sebagai (1) mengejar tujuan organisasi secara efisien dan efektif dengan (2) mengintegrasikan pekerjaan orang melalui (3) perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya organisasi. 

Definisi Aset

Menurut KBBI aset adalah:

1. sesuatu yang mempunyai nilai tukar

2. modal; kekayaan                                   

     Menurut Sugiama (2016), aset dalam perspektif ekonomi adalah segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dimiliki oleh baik individu, perusahaan, maupun dimiliki pemerintah yang dapat dinilai secara finansial. Sedangkan aset menurut sudut pandang ekonomi adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) dimiliki oleh seseorang, sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah yang memiliki:

1. nilai ekonomi (economic value),
2. nilai komersial (commercial value)
3. nilai tukar (exchange value).

Berdasarkan perspektif akuntansi aset adalah kekayaan yang mencakup:
1. Kekayaan lancar (uang kas dan kekayaan lancar lainnya),
2. Aset jangka panjang atau aset tetap (long-term asset) misal real estate, pabrik, peralatan dan perlengkapan),
3. Prepaid and deffered assets (expenditure for future costs misalnya asuransi, hak sewa, dan bunga),
4. Harta tak berwujud (intangible assets) seperti hak merek (trade mark), hak paten, hak cipta (copyright), dan nama baik atau goodwill.

Definisi Manajemen Aset

Menurut Sugiama (2016), manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, melengkapi aspek legal, menginventarisasi, menilai, mengoperasikan, memelihara, menghapuskan, memusnahkan atau mengalihkan aset tersebut secara efektif dan efisien. 

Menurut The Publicy Available Spesification yang diterbitkan oleh The British Standards Institute (2010:4) memberikan definisi manajemen aset sebagai berikut:

"... systematic and coordinated activities and practices through which an organisation optimally and sustainably manages its assets and asset system, their associated prformance, risk, and expenditues over their lifecycles for the purposeof achieving its organisational strategic plan." 

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia : "... kegiatan dan praktik yang sistematis dan terkoordinasi di mana organisasi secara optimal dan berkelanjutan mengelola aset dan sistem asetnya, kinerja, risiko, dan pengeluaran yang terkait selama siklus hidup mereka untuk tujuan mencapai rencana strategis organisasinya." 

Tujuan Manajemen Aset

Menurut Sugiama (2016) tujuan manajemen aset secara umum adalah untuk pengambilan keputusan yang tepat agar aset yang dikelola berfungsi secara efektif dan efisien. 

Tujuan manajemen aset yang lebih rinci adalah agar mampu: 

1. Meminimisasi biaya selama umur aset bersangkutan
2. Dapat menghasilkan laba yang maksimum
3. Dapat mencapai penggunaan serta pemanfaatan aset secara optimum

Siklus Aset

Siklus Alur Aset
(Sumber: Sugiama, 2016)

Menurut Sugiama (2016), secara umum setiap aset yang dikelola melewati alur: 

1. Perencanaan kebutuhan aset, adalah penentuan tujuan akhir dan sasaran (objektif) sebuah organisasi serta menentukan cara terbaik untuk mencapainya dimulai dari pembuatan master plan institusi hingga pembuatan proposal program. 

2. Pengadaan aset, adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh atau mendapatkan aset/barang maupun jasa baik yang dilaksanakan sendiri secara langsung oleh pihak internal, maupun oleh pihak luar sebagai mitra atau penyedia/pemasok aset bersangkutan.  

3. Inventarisasi aset, adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan pencatatan, pelaporan hasil pendataan ase, dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu. 

4. Aspek legal aset atau legal audit aset, adalah pemeriksaan (audit) untuk mendapatkan gambaran jelas dan menyeluruh terutama mengenai status kepemilikan, sistem dan prosedur penguasaan (penggunaan dan pemanfaatan), pengalihan aset, mengidentifikasi kemungkinan terjadinya berbagai permasalahan hukum, serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut. 

5. Penilaian aset, adalah proses kegiatan penilai dalam memberikan suatu estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu properti, baik harta berwujud maupun tidak berwujud, berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta yang objektif dan relevan dengan, menggunakan metode dan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku.  

6. Pengoperasian aset, adalah sebuah proses atau serangkaian kegiatan yang secara khusus terdiri dari langkah-langkah mendasar dalam sebuah pekerjaan atau kumpulan pekerjaan untuk memfungsikan/memakai aset bersangkutan. 

7. Pemeliharaan aset, adalah sebuah sistem yang mencakup kombinasi dari sekumpulan aktivitas yang dilengkapi oleh beragam sumber daya untuk menjamin agar aset bersangkutan dapat berfungsi sebagaimana diharapkan. 

8. Pembaharuan/rejuvenasi, adalah membangun kembali aset agar memiliki fungsi kembali sebagaimana semula, bahkan mempertinggi fungsi dari aset tersebut. 

9. Penghapusan aset, adalah suatu kegiatan dimana saat aset tidak memungkinkan lagi direjuvenasi karena pertimbangan ekonomi atau fungsinya. setiap aset yang dihapuskan, perlu dilakukan penilaian aset bersangkutan. 

10. Pengalihan aset, adalah pengalihan kepemilikan aset dari suatu pihak kepada pihak lain sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara menjual aset, mempertukarkan aset, menghibahkannya atau disertakan sebagai modal pada pihak lain. 

11. Pemusnahan Aset

Menurut Campbell (2011):

Life-cycle Asset Management
(Sumber: Campbell, 2011)

1.   Strategi aset

Tetapkan strategi aset yang masuk akal untuk kelas aset dan bisnis perusahaan. Kegiatan dapat mencakup penilaian praktik manajemen aset, pengembangan menjalankan strategi manajemen aset yang komprehensif dan mengembangkan pengukuran.

2.   Rencana

Tentukan dengan jelas target aset, kebijakan, standar dan prosedur yang berfokus pada penyampaian strategi manajemen aset.

3.   Evaluasi dan desain

Evaluasi aset jika dibeli atau rancang aset yang perlu dibuat. Kegiatan dalam fase ini termasuk mengembangkan model penilaian program permodalan untuk menginformasikan keputusan pembelian

4.    Buat dan pengadaan

Fase ini melibatkan tindakan menciptakan, membangun, atau mendapatkan aset yang direncanakan. Fase ini mungkin memiliki salah satu dampak yang terlihat karena menghabiskan uang yang signifikan dalam pengelolaan aset.

5.    Beroperasi

Operasikan aset sesuai strategi yang telah dibuat, menggunakan standar, kebijakan, dan prosedur.

6.    Memelihara

Mempertahankan aset untuk mendukung strategi dan target menggunakan standar, kebijakan, dan prosedur.

7.    Modifikasi

Ubah aset bila diperlukan dan pastikan modifikasi tercermin dalam strategi, kebijakan, dan prosedur. Modifikasi penting untuk perpanjangan masa pakai aset.

8.   Buang

Fase ini melibatkan pelepasan, penghentian atau likuidasi aset sesuai dengan strategi, kebijakan, dan prosedur. Penghapusan dapat memiliki implikasi keuangan yang signifikan.

    Jenis Aset

    Menurut Sugiama (2016), keragaman aset dapat dikelompokan menurut  beberapa dasar. 
    Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu:

1.  Aset berwujud atau tangible assets, adalah kekayaan yang dapat dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan pancaindra, Contoh dari aset berwujud yaitu : 

a. Tanah atau lahan 

Lahan Persawahan di Bayongbong, Garut 
(Sumber: Nazhifa, 2021)

b. Bangunan 


Gedung Pendopo Tony Soewandito
(Sumber: Nazhifa, 2022)

c. Infrastruktur misal jalan raya, jembatan, irigasi, waduk, dan lainnya. 

Jalan Kampus Polban
(Sumber: Nazhifa, 2022)

d. Peralatan dan perlengkapan pabrik

e. Peralatan dan perlengkapan kantor 

Alat Tulis Kantor
(Sumber: Nazhifa, 2022) 

f. Persediaan barang 

g. Sumber daya alam seperti hutan/tanaman, air, bahan tambang, dan sumber daya lainnya. 

Hutan Pinus, Karacak Valley
(Sumber: Nazhifa, 2022)

2.  Aset tidak berwujud atau intagible assets, adalah kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diukur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai kekayaan secara terpisah, dan kekayaan ini memberikan manfaat serta memiliki nilai tertentu secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha atau melalui waktu.

a.    Aset tidak berwujud hukum atau Aset generic intelektual adalah kekayaan yang menghasilkan hak milik secara hukum dan dapat dipertahankan dalam pengadilan hukum atas kepemilikannya. Aset ini antara lain, hak cipta, hal paten, hak merek dagang, dan hak atas rahasia dagang. 


Merk Skincare: Wardah


Merk Skincare Marina 
(Sumber : Nazhifa, 2022)

b.    Aset tidak berwujud kompetitif adalah kekayaan yang dihasilkan dari rangkaian aktivitas hasil dari kolaborasi pihak struktural. Misalnya antara lain, produktivitas kerja, efisiensi sumber daya, nilai pasar, nilai saham, penghargaan prestasi korporat.

Berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu: 

1.    Aset untuk tujuan komersial, misal aset yang dimiliki perusahaan guna mencari laba. Perusahaan BUMN atau swasta menyediakan asetnya untuk digunakan untuk mendukung seluruh operasi perusahaan agar mencapai laba maksimum.  

    

Gerai Minuman Es Teh 

Gerai Fast Food : KFC 

Pertokoan 
(Sumber: Nazhifa, 2022)

2.    Aset untuk tujuan non komersial, adalah seluruh aset yang tidak ditujukan untuk mencari laba, namun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Gedung Olahraga SMAN 1 Garut 


Masjid Ba'abul Arfan SMAN 1 Garut
(Sumber: Nazhifa, 2019) 

Azas Manajemen Aset

Menurut Sugiama (2016), azas dalam manajemen aset berarti "dasar yang dijadikan menjadi tumpuan berpikir dan bertindak dalam pengelolaan seluruh kekayaan." Berikut azas-azas manajemen aset yang harus diterapkan: 

1.    Fungsional 

        Istilah fungsional aset memiliki arti bahwa aset tersebut memiliki kegunaan dan kemanfaatan yang sesuai dengan rencana. Semakin tinggi tingkat penggunaan dan pemakaian suatu aset, maka aset tersebut mempunyai tingkat fungsional sebagaimana dirancang. 

2.   Kepastian hukum

        Istilah kepastian hukum dalam pengelolaan aset dapat diartikan bahwa, pengelolaan aset memiliki kepastian aturan secara hukum. untuk mengungkap tingkat akurasi atas kepastian hukum sebuah aset dapat ditempuh melalui legal audit aset.  

3.   Transparansi atau keterbukaan

        Mengandung arti bahwa, seluruh pengelolaan aset yang dilakukan harus secara terbuka baik terhadap data maupun informasi tentang aset tersebut. Setiap pengadaan barang/jasa harus dilaksanakan secara terbuka sesuai aturan yang berlaku, sehingga semua pihak yang berkepentingan dapat mengakses data dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa tersebut.

4.   Efisiensi

        Efisiensi dalam pengelolaan aset berarti kualitas upaya yang dilakukan baik untuk menggunakan aset maupun sumber daya untuk penggunaan aset tersebut serendah mungkin. 

5.   Akuntabilitas

        Akuntabilitas dalam pengelolaan aset berarti adanya kewajiban bagi pengelola untuk menyajikan dan melaporkan segala tindak tanduk serta kegiatannya, terutama dalam sistem administrasi keuangan. 

6.   Kepastian nilai

        Setiap aset perlu dinilai secara akurat melalui proses penilaian aset. Jika sebuah aset memiliki nilai yang jelas. maka pengelola aset akan dapat dengan mudah memperhitungkan imflikasi atas nilai aset bersangkutan. 

Prinsip Manajemen Aset 

Menurut Sugiama (2016) Prinsip-prinsip dalam manajemen aset meliputi 4 prinsip, yaitu sebagai berikut: 

2.    Efektif

            Istilah efektif dalam pengelolaan aset berarti upaya yang dilakukan dapat mencapai tujuan sebagaimana ditetapkan sebelumnya. Sedangkan efektivitas berarti derajat keberhasilan yang dapat dicapai berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.  

3.    Efisien 

            Efisiensi dalam pengelolaan aset berarti kualitas upaya yang dilakukan baik untuk menggunakan aset maupun sumber daya untuk penggunaan aset tersebut serendah mungkin. 

        Fleksibel 

            Tingkat keluwesan atau fleksibilitas aset dapat ditentukan berdasarkan tingkat toleransi tertentu. 

7.    Optimal 

            Optimal atau optimum dalam pengelolaan aset berarti tingkat capaian yang dicerminkan oleh kondisi, derajat, atau jumlah yang memadai sesuai dengan yang ditetapkan sebelumnya (favourable). 

    Aset yang Diminati 

    


  

            Aset yang saya minati adalah aset pariwisata, salah satunya aset pariwisata alam Karacak Valley yang berada di Margawati, Sukanegla, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Karacak Valley merupakan salah satu aset komersial yang  digunakan masyarakat untuk berekreasi seperti camping ataupun berpiknik. Keindahan alam yang disuguhkan tempat wisata ini sangat indah, mulai dari hutan pinus, sunsetsunrise di waktu tertentu dan city lights pada malam hariSelain itu, tempat wisata ini kebersihannya masih terjaga dengan baik dan untuk harga tiketnya pun masih cukup terjangkau. Namun sayangnya, akses menuju tempat wisata ini masih sulit untuk dijangkau. Perlu adanya perbaikan jalan agar wisatawan dapat mengakses tempat wisata ini dengan mudah dan nyaman serta agar aset yang ada bisa digunakan dan dimanfaatkan secara maksimal. 

    Referensi

- "Manajemen". KBBI Daring, 2022. Aplikasi. 04 Sep 2022. 
- "Aset". KBBI Daring, 2022. Aplikasi. 04 Sep 2022. 
- Susan, Eri. "Manajemen Sumber Daya Manusia". Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, 9(2), 953.  
- Sugiama, Gima. (2016). MANAJEMEN ASET PARIWISATA: Pelayanan Berkualitas agar Wisatawan Puas dan Loyal. Bandung. Guardaya Intimarta.  
- Fleming, Campbell. (2011). Asset Management Excellence. United States of America. CRCPress. 
- Hastings, Nicholas A.J. (2010). Physical Asset Management. Australia. Springer. 
- Kinicki dan Brian K. (2020). Management Ninth Edition. New York. McGraw-Hill Education. 
- Robbins dan Mary Coulter. (2021). Management Fifteenth Edition. London. Pearson Education. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini